MENJADIKAN MENULIS SEBAGAI PASSION

Rabu, 24 April 2024

Resume ke-2

Gelombang 31

Nara Sumber  : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd

"Menjadikan menulis Sebagai Passion"



Asslamu'alaikum Warahmatullahiwabarokatuh.
Selamat malam sahabat Blogger yang berbahagaia.

Malam ini adalah pertemuan ke dua saya mengikuti kegiatan KBMN PGRI 31. Kegiatan malam ini bersama nara sumber ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd ( Bunda Kanjeng) dengan tema "Menjadikan Menulis Sebagai Passion".

Bismillahirohmanirohim
Assalamualaikum wr wb.
Tak kenal maka tak sayang, Om jay punya mantra " Menulislah Setiap hari, buktikan apa yang terjadi!"
Sedangkan Bunda kanjeng punya mantra " Writing is my Passion". menulis bagi saya bukan lagi kewajiban, tetapi kebutuhan. Dalam sekali duduk saya bisa menghasilkan satu tulisan yang bisa membahagiakan diri saya dan saya bisa sedekah tulisan. Bukan hanya senyum saja. 



Silakan cermati !

Dapat  Apa  Yaa... dari Menulis?

Oleh: Sri Sugiastuti

Perlukah judul di atas jadi bahan pemikiran Bu Kanjeng? Saat pertama belajar corat-coret menulis sepertinya ada pertanyaan yang kesannya seperti pedagang yang tidak mau rugi. Atau orang yang banyak perhitungan dan selalu melihat sesuatu dari dua sisi. Untung dan rugi. Kalau orientasinya ke materi bisa dibilang " Matre banget sih lu!".

Seiring berjalannya waktu, dengan banyak membaca dan menikmati asyiknnya menulis, pertanyaan itu bisa dijawab. Bu Kanjeng teringat buku yang pernah dibaca. Buku itu berjudul "You are A  Leader" penulisnya Arvan Pradiansyah. Buku itu termasuk best seller karena yang dibaca Bu Kanjeng sudah cetakan kedua di tahun 2004. Bu Kanjeng sangat sependapat saat Arvan Pradiansyah menuliskan di halaman 199  tentang "Pilihan - pilihan Inspiratif", rasanya sangat cocok dengan jenis tulisan Bu Kanjeng yang sangat sederhana.

Dipaparkan dalam buku tersebut yang intinya membaca cerita atau kisah dapat mengatasi kebekuan berpikir. Orang dapat menolak kebenaran, tetapi orang tak dapat menolak cerita. Seperti halnya anak-anak yang menantikan "dongeng sebelum bobo", sebagai orang dewasa kita semua pun menantikan cerita-cerita yang dapat memperkaya diri kita, yang dapat membuat kita belajar sesuatu secara halus, tanpa diketahui orang lain, bahkan tanpa disadari oleh diri kita sendiri.

Jadi saat pertanyaan nakal tentang manfaat menulis secara umum.dari menulis, memangnya dapat apa saja, Bu Kanjeng bisa menjawab dengan jujur, apa kata hatinya.

Pertama Bu Kanjeng mendapatkan kepuasan batin. Akibat dari batin yang terpuaskan pasti paham lah ya...! Plong gitu loh.

Kedua, ada juga kepuasan materi. Nah yang ini pasti tiap orang berbeda ya. Kalau Bu Kanjeng merasa pas-pasan saja. Artinya pas butuh pas ada. Karena Bu Kanjeng penganut istilah " Kalau sudah rezeki itu tak akan tertukar". Betul ngga sih?

Ketiga, menurut Bu Kanjeng dari menulis ia merasa ada silahturahmi yang terjalin. Silahturahmi baik secara nyata atau hanya di dunia maya. Sebagai Blogger ia sering jalan - jalan dari Sabang sampai Mauroke. Silahturahmi beneran dengan traveling ke suatu kota dan mengadakan kopdar tipis- tipis juga bagian yang didapatkan dari menulis.

Keempat, dari menulis Bu Kanjeng berani menyatakan bahwa ia menjadi orang kaya sedunia. Terutama kaya hati dan kaya sahabat. Dan ini tidak dimiliki semua orang. Memang pada dasarnya yang namanya "Kaya" itu relatif tergantung target yang ingin dicapai. Dan yang menjadi ukurannya apa dulu.

Kelima, dengan menulis hati merasa bahagia. Loh kok bisa? Ya, karena dalam proses menulis kita sedang curhat dengan pembaca. Curhat tentang apa yang ada dalam pemikiran kita. Atau sekedar berbagi pengalaman dan informasi. Semua itu membuat kita bahagia. Kalau orang Jawa mengatakan " Nyebar rasa seneng". Pasti bahagia lah.

Keenam, ternyata dari menulis itu membuat Bu Kanjeng lebih bijak alias tidak mudah emosi jiwa. Menulis bisa menetralkan pikiran Bu Kanjeng yang kadang masih sering uring-uringan. Jadi Bu Kanjeng berpikir dulu sebelum bicara. Dan bisa menampung sesuatu yang kadang tak sesuai dengan yang diharapkan bisa tetap tenang.  Sebenarnya kalau mau ditulis dan jujur mengungkapkannya masih banyak yang didapatkan dari menulis.
Ada hikmah di saat Bu Kanjeng spontan mengambil buku yang ada di rak buku koleksinya. Karena ingin menulis Bu Kanjeng tergerak membaca lagi buku Arvan Pradiansyah yang isinya luar biasa. Tak bisa dipungkiri karena beliau seorang pembicara publik, kolumnis, konsultan serta praktisi SDM di perusahaan multi nasional. Banyak in,pirasi muncul untuk ide tulisan juga referensi kehidupan. Itulah salah satu kekuatan tulisan atau buku.
 
Paling masuk akal buat Bu Kanjeng menulis itu minimal untuk melawan lupa.  Faktor  U salah satu alasannya. Bagaimana menurut pambaca?

Tulisan bersumber dari blog yang sedang error
https://www.srisugiastutipln.com/2020/06/dapat-apa-ya-dari-menulis.html
Soloraya, 28-06-2020.

Tulisan saya 14 tahun lalu untuk membakar semangat Bapak ibu hebat di grup ini.

Di tahun 2024. Muncul sosok Bu Rahma dalam tulisan saya, dan saya yakin bapak ibu bisa menjadi penulis andal bila ikuti 2 mantra yang ada di  grup ini. Proses menulis saya tahun 2009. 
Dengan motivasi  Better late than never

Satu lagi saya unggah tulisan saya ya.

Miscal Misterius

Oleh: Sri Sugiastuti 

Gelora hati pasutri Bu Rahma dan Pak Arfan yang sedang perjalanan Solo- Yogya sangat bahagia.  Sebentar lagi tugasnya selesai. Anak bungsunya akan segera menikah. Dalam perjalanan mereka membahas masalah kiriman foto Pak Arfan ke nomor WA anaknya. Ada dua foto resmi yang dikirim ke anaknya. Tentu saja Bu Rahma kepo.
"Foto itu kirim saja ke staf Pemkot Solo, kemarin aku lihat foto yang ada di ruang utama, masih foto yang lama. kumisku terlihat kurang rapi." jelas Pak Arfan yang pernah menjabat di Pemkot fotonya terpampang disana. Ternyata foto itu pun menemaninya pulang.

Greekk... derit pintu pagar rumah Bu Rahma terdengar. Kedatangan suaminya sudah dinanti sejak tadi. Wajah Pak Arfan tersenyum penuh arti. Raket tenis yang menempel di bahunya menjawab kekhawatiran Bu Rahma.

"Bapak, kenapa tetap tenis? Tugas kita masih banyak loh! Dua minggu lagi Armi anak bungsu kita menikah. Undangan dan lain-lain masih banyak yang harus diselesaikan!" Bu Rahma tidak tahan untuk diam. Ia terpaksa bernyanyi.

Pak Arfan yang merasa bersalah, berusaha menghindari tatapan istrinya yang sedang kesal.
"Tadi Pak Rudi ngajak main tenis, aku ngga bisa menolak. Maaf ya! Nanti aku selesaikan tugasku."

Suasana jelang malam pasutri yang sudah lansia itu melanjutkan aktivitasnya. Usai makan malam, Bu Rahma yang masih aktif menjadi dosen karena tidak mau istirahat suaminya terganggu, ia punya kamar khusus. Begitu juga dengan suaminya yang sudah pensiun 3 tahun lalu, lebih sering tidur awal. Kadang komunikasi dilakukan dengan WA. Baik telpon maupun chating.

Kebiasaan Bu Rahma salat tahajud di sepertiga malam, biasa diakhiri atau diawali dengan masuk ke kamar suaminya. Atau ia bisa mendengar bahwa suaminya sudah  bangun dan juga menjalankan ritual salat lail.

Entah mengapa, Bu Rahma usai salat tahajud, ia masih menyelesaikan tugasnya hingga azan Subuh berkumandang. Ia segera salat Subuh. Ketika ia belum selesai berzikir, Hapenya bordering. Tergopoh disamberlah hape tersebut.
Tertera panggilan dari nomor suaminya. Ia pun keluar dan menuju kamar suaminya sambil membawa hapenya.
"Kenapa pakai telpon biasanya juga chat, atau langsung ke kamarku," batinnya protes.

Matanya tertuju pada posisi suaminya yang sedang tidur, dengan gaya yang sangat dia hapal. Ia pun menghampiri sang suami. Matanya fokus mengamati sosok yang sedang terlelap.
"Bapak bangun! Pura- pura ya? Tadi miscal ibu ya?" Tangannya sibuk menepuk- nepuk pipi suaminya yang terasa dingin dan matanya tak juga mau terbuka. Akhirnya ia menyadari bahwa suaminya sudah meninggal.

Menurut pemeriksaan dokter Pak Arfan sudah meninggal  4 jam lebih. Pertanyaannya yang miscal Bu Rahma siapa?

Soloraya  19 04 2024.

Silahkan dinikmati tulisan dari Bunda kanjeng.

Writing is My Passion


Mengapa meulis menjadi passion yang menjanjikan ?

  • Hingga hari ini, profesi penulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dandihargai secara sosial.
  • Kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berpikir.

Apa yang sering terjadi dan dihadapi, kendala dan hambatan :

  1. Tidak memiliki ide
  2. Tidak suka menulis
  3. Tidak berbakat menulis
  4. Tidak memiliki waktu
  5. Tidak berani menerima kritik

Alur menuju Naskah yang akan menjadi buku

Kendala, Faktor Internal, Motivasi, Etos yang kuat, Karya tulis

Alasan mengapa kita menulis bisa beragam, Misalnya.

  • 1.     Orientasi Material, Tujuannya mengejar uang, bisa dari royalti, fee pembicara dan semacamnya. Apalagi jika berhasil  menulis novel yang sampai diangkat ke layar lebar.
  • 2.      Orientasi Eksistensial, Tujuannya mengejar popularitas dan pengakuan Dari masyarakat
  • 3.     Orientasi Personal,Bersifat lebih pribadi dengan tujuan untuk Mencurahkan atau mengekspresikan perasaan, Pengalaman atau kisah pribadi agar dapat dibaca oleh orang lain.. Orientasi Personal 

Ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan untuk menjadi seorang penulis yang baik- antara lain :

  1. Read, Berapa banyak buku dan bahan bacaan lain yang sudah pernah kita baca?
  2. Disscuss, Berapa sering kita mendiskusikan dan merenungkan isi buku yang pernah kita baca?
  3. Look & Feel, Berapa sering kita mendiskusikan dan merenungkan isi buku yang pernah kita baca?
  4. Socialize, Seberapa luas pergaulan dan area sosialisasi kita dengan orang lain

Writing Preparation

Kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam proses ini antara lain:

Menggali dan Menemukan Gagasan/Ide

Pada tahap ini, penulis melakukan kegiatan penggalian gagasan atau ide. Kegiatan ini bisa dilakukan melalui pengamatan baik terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi, imajinasi, dan kajian pustaka. Untuk mempermudah proses penemuan ide, cara efektif yang dapat digunakan adalah melalui brainstorming.

Menentukan Tujuan, Genre dan Segmen Pembaca

Setelah menentukan gagasan/ide, penulis perlu menentukan tujuan menulis, genre yang diikuti serta target segmen pembaca. Sasaran pembaca akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan warna tulisan.  Selain itu, kita harus memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan akan marketable

Menentukan Topik

Penentuan topik dilakukan setelah penulis menetapkan untuk apa menulis, genre apa yang dipilih dan siapa sasaran pembacanya. Misalnya, tujuan menulis untuk memberikan informasi yang benar tentang kesehatan. Genrenya tulisan populer.  Jika sasarannya adalah orang tua (manula), maka penulis bisa menentukan tulisan misalnya dengan topik
“Hidup sehat di usia senja”.

Membuat Outline

Outline merupakan bentuk kerangka tulisan.
Kerangka tersebut menunjukkan gambaran materi yang akan ditulis. Menulis outline cukup dengan garis besarnya saja. Karakteristik outline yang baik memiliki kesederajatan yang logis, kesetaraan struktur, kepaduan, dan penekanan.

Mengumpulkan Bahan Materi/Buku

Penulis wajib membaca banyak buku dan sumber bacaan lain untuk memperkaya perspektif dan referensi. Selain itu agar semakin banyak ide atau gagasan yang dapat dikembangkan. Apabila sudah menemukan topik, maka bahan bacaan yang dikumpulkan sesuai dengan topik yang sudah ditentukan.

Bagaimana cara kita menulis? Jawabannya adalah Just do It !

Penulis pemula sebaiknya lebih fokus pada ketekunan (persistence) dalam proses menulis.Menulis itu harus sabar. Tulislah semampu kita terlebih dahulu.Jangan berfikir harus sempurna, dan jangan terlalu idealis. 

Dalam proses menulis, ada baiknya kita memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

  1. Time Target
  2. Disiplin
  3. Comfortability
  4. Facilities
  5. Mood Booster

Setelah kita menyelesaikan naskah kasar dari buku yang kita tulis (rough draft), tahapan yang harus dilewati hingga terbitnya buku kita adalah:

 1. Editing ( Penyuntingan )
Tahapan ini Membahas Tentang:
 a. Membaca ulang
 b. Menyempurnakan draf
Kegiatan menyempurnakan draf dapat dilakukan melalui:
 1)Teknik penulisan berdasarkan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
     Berdasarkan PUEBI tahun 2016, teknik penyuntingan naskah dilakukan berdasarkan:
    Pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca dan penulisan unsur serapan.
  2) Sistematika penulisan
  3) Isi tulisan

2, Rivising ( Revisi ),
Tahapan ini Membahas Tentang:

a. Mengubah beberapa bagian naskah

 b. Melengkapi naskah 

         1) Menambahi materi yang diperlukan tapi belum terdapat di dalam naskah.
          2) Menghapus beberapa bagian tulisan yang dianggap tidak perlu.

  c. Mengevaluasi kembali naskah untuk menihilkan kesalahan tulis.

 

3. Publishing ( Publikasi )
Tahapan ini Membahas Tentang:

a. Pengiriman naskah
    Dalam mengirimkan naskah, penulis perlu mengetahui alur penerbitan
    agar bisa memilih jalur penerbitan yang sesuai dengan pilihannya.
        Dalam hal ini, ada dua  jalur penerbitan yang bisa dipilih, yaitu:
        1) Major Publishing (penerbit umum)
        2) Self Publishing (penerbit independen)
b.  Pracetak (perwajahan buku, tata letak, ISBN, proof reading)

     Proses pracetak dilakukan setelah naskah selesai dan sudah dilakukan proses
     penyuntingan. Proses ini meliputi perwajahan buku (cover), tata letak (layout),
     pengurusan ISBN (international standard book number).
 
     Proses ini melibatkan pihak lain.
     Penulis bisa meminta bantuan desainer untuk membuat cover buku.
     Untuk membantu desainer membuat sampul (cover), diperlukan sinopsis.
     Sinopsis ini memuat judul buku, pengarang, ringkasan isi buku.
c.  Pencetakan
     Proses cetak merupakan proses akhir dalam penulisan buku. Ada                                                  beberapa alternative pencetakan buku, melalui penerbit mayor atau penerbit indie. Produknya         juga bisa berbentuk cetak maupun digital. Masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya.
d.  Promosi dan distribusi
     Buku yang telah tercetak memerlukan proses promosi serta distribusi.                                            Promosi bisa dilakukan melalui media sosial (Facebook, Instagram,                                                WhatsApp, atau yang lainnya).
     Promosi juga bisa dilakukan melalui resensi buku di media cetak                                                    seperti koran, majalah, buletin, selebaran, bedah buku, seminar, talk show atau yang lainnya.

Demikianlah materi  pada malam ini, semoga bisa bermanfaat.

wassalamu'alaikum warohmatullahiwabarokatuh.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LKPD GELOMBANG BERJALAN DAN STASIONER FISIKA KELAS XI

MENULISLAH SETIAP HARI

Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1