KIAT MENULIS CERITA FIKSI


Senin, 27 Mei 2024

KBMN PGRI 31, Pertemuan ke-11

Nara Sumber : Sudomo, S.Pt.


Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Salam literasi sahabat nusantara yang berbahagia.

Kegiatan KBMN PGRI 31 hari ini dengan materi " Kiat Menulis Cerita Fiksi". Bersama nara sumber Bapak Sudomo, S.Pt.

Sastra adalah sebuah kemewahan, fiksi adalah sebuah kebutuhan. 

( Gilbert K. Chesterton) 


Jurnalisme membuat para pembacanya bisa menjadi saksi sejarah Sedangkan Karya fiksi memberi kesempatan kepada pembacanya untuk menghidupkannya. 

Apa yang terlintas di dalam benak Anda, saat membaca kata FIKSI?

Mungkin teringat dengan  nama Tere Liye,  Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia, dan masih banyak lagi penulis populer yang karyanya begitu menggugah serta menjadi inspirasi  banyak orang.  Ingin meneladani dan mengikuti jejak mereka?

Pengalaman menulis bisa didapatkan dari menulis beragam tulisan. Salah satunya adalah cerita fiksi. Alasan ingin belajar menulis cerita fiksi, karena untuk memperdalam pengetahuan tentang fiksi. Menambah  percaya diri membuat cerita fiksi. Mengembangkan keterampilan dalam fiksi.

Tulisan cerita fiksi bisa juga dipakai dalam proses pembelajaran di kelas. Tentunya bukan hanya mapel Bahasa Indonesia saja. Mapel lain juga bisa, kok.

Salah satu contohnya :


Ini adalah buku digital karangan saya yang diterbitkan oleh Penerbit Andi. Buku ini adalah novel anak dengan tema pesawat sederhana. Saya memanfaatkan buku ini saat mengajar IPA di kelas. https://play.google.com/store/books/details/Sudomo_S_Pt_Bermain_Sambil_Belajar?id=1R9_EAAAQBAJ

 Lalu dari mana kita mulai belajar menulis cerita fiksi?

1. Mengapa Belajar Menulis Cerita Fiksi

Ini adalah pertanyaan pemantik yang perlu menjadi dasar bagi kita untuk mulai tergerak menulis cerita fiksi.


Beberapa alasan harus belajar menulis cerita fiksi
  • Poin pertama mengenai AKM ini terkait erat dengan kompetensi guru dalam menulis cerita fiksi
  • Kemampuan guru dalam menulis cerita fiksi akan memudahkan dalam menyediakan soal latihan teks sastra bagi murid di kelas

2. Apa saja syaratnya agar guru bisa menulis cerita fiksi?


3. Apa Saja Bentuk Cerita Fiksi

Inilah bentuk-bentuk cerita fiksi yang dikenal selama ini. 
Berikut ini beberapa contoh fiksimini, yaitu fiksi yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. https://www.tumblr.com/bianglalakat

Sedangkan cerita fiksi dengan jumlah kata tertentu biasa dikenal dengan flashfiction atau cerita kilat. Berikut ini contoh-contohnya https://bianglalakata.wordpress.com/category/cerita-kilat/


Sementara untuk cerita fiksi bentuk panjang, berikut adalah contoh-contoh cerita pendek https://bianglalakata.wordpress.com/category/cerita-pendek/

4. Apa Saja Unsur-unsur Pembangun Cerita Fiksi

Untuk bisa membangun cerita fiksi, penulis harus lebih dulu memahami tentang unsur-unsur cerita fiksi.

Unsur pembentuk cerita fiksi, yaitu:
1. Tema
2. Premis
3. Alur/plot
4. Penokohan
5. Latar/setting
6. Sudut pandang

Berikut pengertian, tips, cara menentukan, dan contoh TEMA


Kalau bagian ini adalah pengertian, unsur-unsur, cara membuat, dan contoh PREMIS
Premis mungkin hal yang masih asing bagi Bapak/Ibu. Dari contoh premis di atas, kita bisa tahu cerita fiksi secara keseluruhan.

Karakter dari contoh premis tersebut, yaitu Seorang anak SD, tujuan tokoh adalah memperoleh pemahaman IPA, rintangan/halangan berupa melakukan perjalanan, sedangkan resolusinya adalah ke rumah kakeknya.
Berikut adalah pengertian, macam-macam, dan unsur ALUR/PLOT
Berikut adalah contoh alur/plot. Alur/plot ini akan memudahkan dalam menulis cerita fiksi. Sekaligus juga memudahkan dalam mengembangkan ide cerita yang ada. Alur/plot ini memungkinkan kita tidak keluar jalur saat menulis.
Bagian ini menjelaskan tentang penokohan termasuk macam-macam dan teknik penggambaran tokoh. Penggambaran sifat tokoh dalam cerita fiksi menggunakan prinsip show don't tell.
Terkait dengan latar/setting pun menggunakan prinsip yang sama. Sementara sudut pandang, tergantung kenyamanan penulis.

5. Bagaimana Kiat Menulis Cerita Fiksi


Berikut ini adalah proses kreatif menulis cerita fiksi yang terdiri dari niat, membaca, menentukan ide dan genre, membuat outline, mulai menulis, melakukan swasunting, dan publikasi.

Berikut penjelasan dari masing-masing kiat mudah dalam menulis cerita fiksi.




Tanya Jawab.

Bolehkah kita dalam menulis cerita fiksi sebebas-bebasnya atau berada dalam "suatu koridor" ?
Intinya bebaskan ide dengan tetap berpegangan pada koridor yang ada. Misalnya, tidak menyinggung SARA, berpotensi menimbulkan konflik, dll

Bagaimana cara menemukan ide dalam menulis dan menjaga agar ide tersebut tidak buyar ketika sedang menulis, karena ketika saking banyaknya imajinasi atau ide bisa tiba2 stuck menulis dan bingung mana dulu yang mau ditulis?
Membuat outline/kerangka cerita. Catat ide yang diperoleh di notes. Pakailah prinsip selesaikan yang telah dimulai.

Bagaimana caranya supaya kisahnya nyata itu bisa menjadi benar-benar menjadi fiksi?
Caranya, ganti nama tokoh, latar/setting, dan unsur-unsur pembentuk lainnya. Tambahkan bumbu tulisan biar enak dibaca. Bumbu bisa berupa tambahan imajinasi atau tokoh antagonis.

Kapan waktu swasunting yang tepat, dan bagaimana solusinya !
Swasunting yang tepat adalah setelah tulisan benar-benar selesai. Tips melakukan swasunting:
1. Jangan melakukannya saat sedang menulis;
2. Lakukan setelah tulisan benar-benar selesai; dan
3. Tegalah kepada tulisan sendiri.

Demikian lah materi kita hari ini, terima kasih untuk narasumber kita atas materi yang telah di berikan. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LKPD GELOMBANG BERJALAN DAN STASIONER FISIKA KELAS XI

MENULISLAH SETIAP HARI

Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1